Makassar – Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan yang produktif bagi warga binaan. Pada Kamis (16/10), Lapas Kelas I Makassar menggelar kegiatan Pelatihan Tanaman Hidroponik yang dibuka secara resmi oleh Pelaksana Harian Kepala Lapas Kelas I Makassar, Novian Endus Santoso.
Kegiatan pelatihan ini diselenggarakan sebagai bagian dari program pembinaan kemandirian yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada warga binaan dalam bidang pertanian modern, khususnya sistem hidroponik. Dengan metode ini, warga binaan diharapkan mampu memahami cara bercocok tanam tanpa tanah yang efisien dan ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Novian Endus Santoso menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu bentuk nyata komitmen Lapas Kelas I Makassar untuk membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat sehingga dapat diterapkan setelah kembali ke masyarakat. “Kegiatan seperti ini tidak hanya membina, tetapi juga membuka peluang baru bagi warga binaan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan produktif,” ujarnya.
Adapun kegiatan ini diketuai oleh Kepala Bidang Kegiatan Kerja, Hendrik, yang turut berperan aktif dalam pelaksanaan program-program pembinaan kemandirian di Lapas. Sementara itu, materi pelatihan akan dibawakan oleh tim dari CV. Dedaad Hidroponic Kota Makassar, yang memiliki pengalaman dalam pengembangan dan pelatihan pertanian hidroponik di wilayah Sulawesi Selatan.
Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari, mulai 16 hingga 23 Oktober 2025, dan akan mencakup teori dasar, praktik penanaman, serta pemeliharaan tanaman hidroponik secara langsung. Diharapkan melalui kegiatan ini, para warga binaan dapat memperoleh keterampilan baru yang bernilai ekonomis dan siap diterapkan di dunia kerja setelah bebas nanti.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud nyata dari komitmen Lapas Kelas I Makassar dalam mewujudkan pemasyarakatan produktif dan humanis, sekaligus mendukung program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam mencetak warga binaan yang berdaya guna dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat.(*)