PALOPO – Pasca putusnya jembatan Salu Pikun, Kelurahan Rampoang, Kecamatan Wara Utara Kota Palopo putus dan telah dibangun jembatan darurat/bailey. Masyarakat membantu dalam pengaturan arus lalu lintas karena hanya satu jalur, sehingga harus menggunakan sistem buka tutup.
Memastikan keamanan dan lancarnya lalu lintas serta melihat keadaan jembatan yang menghubungkan antara Luwu Utara dan Palopo, Kapolres Palopo AKBP Safi’i Nafsikin SH., SIK., MH didampingi apolsek Wara Utara Ipda Achmad Madjid, S.H, Camat Bara Dewa Gau, Lahide, S.Hut dan Lurah se Kec. Bara Kota Palopo melakukan pemantauan secara langsung. Senin (30/1/2023) pagi tadi.
Usai Pemantauan, Kapolres Palopo melakukan Coffe Morning bersama para RW / RT Kelurahan Rampoang dan Warga sekitar sebanyak 20 orang.
Dalam sambutannya, Kapolres Palopo menyampaikan bahwa kunjungannya dalam rangka silaturahmi sekaligus menampung aspirasi masyarakat terkait situasi sekitar jembatan Salu Pikun yang marak disinyalir adanya pelanggaran atas aduan masyarakat sekitar serta permintaan uang secara paksa terhadap sopir yang melintas.
“Untuk menanggapi aduan tersebut, Kami dalam hal ini Polres Palopo dan Polsek Wara Utara harus secepat mungkin melakukan penyelesaian permasalahan yang ada” ujarnya
Diskusi Kapolres bersama pihak terkait tersebut, terjalin tanya jawab dari beberapa warga antara lain dari Camat Bara yang menyampaikan bahwa “sampai saat ini tidak ada lagi riak-riak yang akan menjadi permasalahan dan apabila ada pihak melakukan tindakan mengganggu sekitar jembatan agar segera dilaporkan ke pihak terkait” ungkapnya
Perwakilan warga lainnya mengungkapkan “Permasalahan pungutan yang biasa Viral di medsos biasa bukan yang sebenarnya di lapangan namun dari orang luar. Perlu peningkatan pengawasan dan pemantauan dari pihak Kepolisian disekitar jembatan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan”.
Kapolrespun menjelaskan “Kami akan lakukan upaya preventif sebagai wujud kepedulian terhadap warga yang sudah berpartisipasi membantu Kepolisian dalam mengatur lalin di jembatan, dan mengharapkan kerjasama masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi yang sudah kondusif hingga saat ini”.
“Apabila ada yang viralkan berita kebohongan akan kami tindak lanjut. Diharapkan untuk dapat membedakan warga yang bertugas di jembatan disarankan untuk membuat identitas yang dapat dikenali berupa rompi serta kami akan lebih aktif melaksanakan patroli disekitar jembatan” tutupnya
Sumber: Humas
Red-st-Rusmankio