SulawesiTerkini.com– Makassar, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr. Totok Imam Santoso, S.I.P., S.Sos., M.Tr (Han)., memimpin upacara peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat (HJT) yang ke 77 Tahun 2022, diikuti oleh para Pejabat Utama Kodam dan prajurit serta PNS Kodam yang berada di wilayah Makassar, bertempat di lapangan M. Jusuf Makodam. Kamis (15/12/2022).
Dalam Amanat Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) yang dibacakan oleh Pangdam mengucapkan “Selamat Hari Juang TNI AD Tahun 2022”, kepada segenap prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI AD beserta keluarga dimanapun bertugas dan berada, sekaligus menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian, loyalitas, disiplin, dan dedikasi yang tinggi.
“Peringatan Hari Juang TNI AD kali ini kita selenggarakan secara sederhana di tengah-tengah suasana keprihatinan dan empati yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam di berbagai daerah. Oleh karenanya, rangkaian kegiatan peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat ke 77 tahun ini kita isi dengan doa bersama dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban musibah bencana alam,” Tuturnya.
Lebih lanjut Jenderal Dudung menjelaskan bahwa Tema Hari Juang TNI AD Tahun 2022 ini adalah “TNI Angkatan Darat di Hati Rakyat” yang merepresentasikan visi dan komitmen TNI AD untuk senantiasa manunggal dengan rakyat serta menempatkan kepentingan rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai prioritas tertinggi dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdian.
“Tema ini juga menjadi pengingat bahwa ibu kandung prajurit TNI AD adalah rakyat, sedangkan nafas dan ruh nya adalah pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara. Oleh karenanya, TNI AD tidak boleh melupakan rakyat, dan sebaliknya TNI AD harus selalu di hati rakyat. TNI AD tidak boleh berjarak dengan rakyat serta harus selalu bersama-sama rakyat, karena hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI AD akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan negara,” Sambungnya.
“Palagan Ambarawa merupakan peristiwa monumental yang menjadi salah satu bukti dahsyatnya kekuatan yang terbangun dari bersatunya TNI dan rakyat, sehingga dapat mengalahkan kekuatan pasukan kolonial yang jauh lebih modern. Semangat patriotisme dan nasionalisme yang dipadukan dengan keberanian, keikhlasan serba kerelaan berkorban, akhirnya mampu mengantarkan TNI bersama rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa heroik inilah yang kemudian kita peringati sebagai Hari Juang TNI Angkan Darat,” Ungkap Kasad.
Pada kesempatan ini Kasad mengajak agar momentum Hari Juang TNI AD tahun ini dimanfaatkan untuk melakukan refleksi.
“Saya mengajak agar momentum peringatan Hari Juang TNI AD dimanfaatkan untuk melakukan refleksi, dan selanjutnya menatap lurus ke depan guna memantapkan langkah bersama untuk mewujudkan TNI AD yang kuat, tangguh, adaptif, modern dan profesional, yang ditakuti lawan, disegani kawan dan dicintai rakyat,” Ajaknya.
“Dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia saat ini, TNI Angkatan Darat harus mengambil peran untuk membantu mengatasinya. TNI Angkatan Darat harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi.
Berbagai program yang telah dicanangkan seperti ketahanan pangan, penanganan stunting dan kesehatan, TNI AD Manunggal Air, Babinsa Masuk Dapur, dan penanganan bencana alam harus terus dilaksanakan dengan serius dan tulus ikhlas untuk membantu pemerintah menghadapi berbagai potensi ancaman terhadap kehidupan sosial masyarakat. Setiap prajurit dan satuan jajaran TNI AD harus secara proaktif melakukan tindakan-tindakan yang berdampak bagi kesejahteraan rakyat dan dirasakan manfaatnya, sehingga muaranya mampu menumbuhkan kecintaan rakyat kepada TNI AD,” Tegas Kasad.
Pada kesempatan ini pula, Jenderal bintang empat ini mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan segera memasuki tahun politik menjelang diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden tahun 2024. Pihaknya pun mengajak untuk belajar dari pengalaman sebelumnya, karena situasi di tahun politik berpotensi membuka celah terjadinya berbagai ancaman yang disebabkan oleh perbedaan- perbedaan pandangan politik yang seringkali disusupi oleh kelompok-kelompok radikal dan intoleran.
“Tingkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi di lingkungan tugas masing-masing. Pertajam naluri prajurit sebagai insan intelijen, aplikasikan deteksi dini dan cegah dini serta temu cepat dan lapor cepat. Jangan ragu-ragu untuk bertindak dalam koridor aturan yang berlaku. Jika untuk kepentingan rakyat dan merah putih, TNI AD tidak pernah ragu-ragu untuk bertindak.
Seluruh prajurit TNI AD agar memegang teguh jati dirinya sebagai tentara nasional yang hanya berpihak pada kepentingan negara serta terbebas dari pengaruh kepentingan politik praktis. Netralitas TNI telah menjadi harga mati yang harus terus dipedomani. Jaga kepercayaan tertinggi dari masyarakat yang diberikan kepada TNI dengan terus mempertahankan komitmen untuk berdiri kokoh menjaga kepentingan rakyat, bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongangolongan,” Tandasnya.(red)